Tips penting untuk merawat kucing

Kesehatan adalah hal penting yang perlu Anda perhatikan dalam memelihara kucing. Beberapa faktor berikut ini sangat mempengaruhi kesehatan kucing, sehingga perlu untuk Anda perhatikan.

kucing, manja. lucu. anak kucing

1. Kebersihan kandang, kandang yang bersih akan membuat kucing nyaman dan betah menempatinya. Kebersihan alat pendukungnya juga perlu diperhatikan, seperti tempat makan, tempat minum, tempat kotoran dan didesinfikasi secara berkala.

2. Keadaan Lingkungan, ukur kelembapan udara dengan hidrometer dan cari pada tempat sekitar 43% sampai 55%. 
  • Suhu udara yang ideal : 21 C sampai 24 C 
  • Dalam membuat kandang atau tempar kucing WAJIB mentediakan sirkulasi udara (ventilasi), setidak-tidaknya 19 kali pergantian udara. 
3. Sesuikan ukuran kandang dengan jumlah kucing. Jangan over crowded, yakni dimana dalam satu kandang mengalami kelebihan kucing atau dengan kata lain terlalu banyak kucing yang berdiam di sana. Hal tersebut dapat menyebabkan mudahnya penularan penyakit dan mengakibatkan kucing mudah stres.

kucing Jenis Siam


Kucing jenis Siamese berasal dari negara yang bernama Siam. Anda tidak mengenal negara itu? Sekarang negara itu bernama Thailand. Maka dari itu kebanyakan orang indonesia yang saya ketahui menggunakan kucing siam untuk memanggil jenis kucing ini.

Jadi kucing Siamese dan siam itu satu jenis kucing. Dan hanya dibedakan oleh sebuah nama saja. Apalah artinya sebuah nama bukan? Seperti kesalahan ucap pada kucing anggora.

Memang banyak ya kucing terkenal dari asean contohlah juga kucing birman yang dari birma. Bahkan mungkin juga kucing abyssinian yang ada kemungkinan dari asean.

Pertama kali kucing siam ada di eropa adalah saat kucing ini dijadikan hadiah untuk duta besar inggris. Kemudian seperti perkiraan kucing siam ini menjadi popule di inggris kemudian eropa.

Ciri kucing siam adalah sebagai berikut (dan menurut aku kayak kucing paling unik aja, soalnya beda banget tapi tetep aja lucu):
  1. Bentuk tubuh panjang, langsing dan berotot
  2. Tubuhnya yang langsing dan anggun
  3. Kepala kecil dan berbentuk segitiga
  4. moncongnya mancung,
  5. Bermata biru
  6. Telinga yang lebar
  7. bulu pendek dan halus
  8. Ada warna kontras di ujung-ujung tubuh seperti kaki, telinga, mulut, ekor,hidung dan sekitar mata
Sifat dari Kucing Siamese atau kucing siam ini adalah selalu ingin tahu dan hiperaktif. Kadang-kadang juga menjengkelkan karena terlalu berisik.


Cara Aman untuk Memelihara Kucing

Cara Aman untuk Memelihara Kucing
Kucing sering dikaitkan sebagai pemicu datangnya penyakit seperti asma, alergi, dan toksoplasma. Asma berhubungan dengan kotoran dan debu yang beterbangan. Bulu kucing bisa membuat kita bersin-bersin. Sedangkan untuk kasus toksoplasma, virusnya bisa berkembang dalam tubuh kucing dengan sempurna. Namun, hal tersebut tidak bisa menjadi patokan patokan bahwa semua kucing pasti terinfeksi toksoplasma.

Toksoplasma dikeluarkan bersama kotoran kucing, dan tidak setiap saat. Ada waktu-waktu tertentu oosit toksoplasma dikeluarkan bersama kotoran. Memegang atau menyentuh kucing juga tidak lantas langsung membuat penyentuhnya terinfeksi. Dibutuhkan waktu sekitar lima hari untuk bisa tertular toksoplasma. Jika Anda masih ingin sekali memelihara kucing namun masih ragu dengan adanya beberapa resiko di atas, berikut kiat aman memelihara kucing:
  1. Hindari kontak langsung dengan kotoran, jika ingin membersihkan kotak kotorannya sebaiknya menggunakan sarung tangan dan cuci tangan setelahnya. Serta rajin membersihkan tempat kotorannya 1-2 kali dalam sehari dan gunakan pasir khusus untuk kotoran kucing.
  2. Berilah makanan kering atau basah yang memang khusus untuk kucing dan hindari memberikan makanan mentah seperti ikan atau daging.
  3. Peliharalah kucing di dalam rumah untuk mencegah ia mengonsumsi tikus atau binatang lain yang mungkin terkontaminasi.
  4. Mandikan kucing setidaknya 3 kali dalam sebulan atau seminggu sekali dengan menggunakan shampoo kucing, dan mengeringkan bulunya hingga kering.
  5. Berilah vaksin untuk kucing sesuai dengan usianya, untuk mencegah toksoplasma berikan vaksin tokso dan juga kucing bisa diberi vaksin rabies.
  6. Jika kucing menunjukkan tanda-tanda sakit seperti tidak nafsu makan, lebih banyak diam atau kurang lincah, pilek atau diare, maka segera konsultasikan dengan dokter hewan.
  7. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan setiap kali bermain atau kontak dengan kucing.
  8. Jaga kebersihan kucing dan juga kandangnya, agar kucing menjadi binatang yang sehat dan aman untuk dipelihara.
  9. Jangan memberikan susu yang tidak dipasteurisasi.
  10. Jangan membiarkan kucing berkeliaran di luar rumah atau berburu binatang berdarah panas.
  11. Sediakan kucing tempat khusus untuk kegiatan buang air besar (litterbox).
  12. Bersihkan dan buang feces kucing dari litterbox setiap hari, flush feces di toilet, siram air panas atau dibakar. Siram dan bersihkan litterbox dan scoopnya dg air mendidih.
  13. Lakukan kontrol kesehatan kucing secara rutin.
  14. Wanita hamil dan orang-orang dengan sistem imunitas yang rendah seperti terinfeksi HIV atau sedang mendapat pengobatan kemoterapi tidak boleh membersihkan litterbox.
  15. Agar anak-anak bisa berinteraksi dengan kucing kesayangannya tanpa harus membuat kita khawatir, utamakan selalu kebersihan. Ajarkan mereka untuk selalu mencuci tangan setelah memegang, menyentuh, atau bermain-main dengan kucing.

Artikel selanjutnya :

Cara menyikat gigi kucing

Jika napas kucing bau, hal tersebut menandakan adanya masalah gigi atau gusi. Untuk mempertahankan kesehatan gigi, seperti manusia, kucing pun perlu menyikat giginya setiap hari. Karena kucing tidak dapat melakukannya sendiri, maka Andalah yang harus melakukannya.









Sikatlah gigi kucing, sejak dini sejak usia antara 3-6 bulan. Hal ini berdasar fakta bahwa pada usia 3 bulan, 85% kucing mulai mengalami masalah pada giginya. Menyikat gigi kucing dapat menggunakan sikat gigi anak kecil atau pun sikat gigi khusus untuk hewan dengan pasta gigi khusus. Jangan sekali-kali menggunakan pasta gigi manusia karena tidak cocok untuk kucing. Perhatikan beberapa tips berikut:

  1. Awali dengan menyikat gigi kucing secara perlahan pada 1 atau 2 gigi dan beri hadiah kucing dengan makanan kucing kesukaannya setiap kali kucing tidak melawan atau meronta pada saat giginya disikat.
  2. Ulangi lagi menyikat gigi kucing keesokan harinya dan lakukan sedikit lebih lama. Beri kucing hadiah lagi.
  3. Jika kucing mulai meronta, hentikan penyikatan gigi dan jangan berikan makanan hadiahnya. Cobalah untuk melakukan antisipasi terhadap tingkat toleransi kucing dan akhiri aktivitas sikat gigi dengan makanan kesukaannya sebelum kucing mulai meronta.
  4. Secara perlahan-lahan tingkatkan lama waktu sikat gigi dan dengan cara ini diharapkan dalam waktu dua minggu kucing sudah biasa disikat seluruh giginya, rahang atas dan bawah, gigi depan dan belakang.
  5. Cobalah untuk menyikat gigi kucing pertama kali di pagi hari sebelum kucing diberi makan.
  6. Cari waktu dan tempat rutin dimana Anda dan kucing merasa tenang dan nyaman untuk melakukan ritual pembersihan gigi.
  7. Biasakan kucing dengan proses membersihkan gigi. Kucing yang dari kecil sudah terbiasa giginya dibersihkan biasanya menikmati proses pembersihan ini. Bahkan mereka merasa tidak nyaman bila giginya tidak dibersihkan.
  8. Biasakan mulutnya dibuka. Tekan ujung kedua sudut mulut dengan jari tengah dan jempol. Tangan satunya membuka/menarik ujung depan rahang bawah. Biasakan kucing dengan proses ini sekaligus membiasakan Anda dengan teknik tersebut. Atau bisa juga dengan cara langsung membuka pipi dari samping, tanpa harus membuka rahang.
  9. Oleskan pasta gigi/gel ke seluruh permukaan gigi dan perbatasan gigi-gusi, sambil memijat-mijat bagian tersebut dengan jari.
  10. Biasakan dengan sentuhan sikat gigi. Setelah terbiasa dengan pasta gigi/gel dan sentuhan jari pada gigi/gusi, baru diperkenalkan dengan sikat gigi. Setelah dioleskan pasta gigi/gel, sikat gigi dengan gerakan sirkular/memutar.
  11. Pada awalnya tidak perlu seluruh gigi disikat, cukup gigi taring dan 1-2 gigi di sampingnya. Proses ini perlu dilakukan setiap hari agar terbiasa. Hari berikutnya, setelah lebih terbiasa jumlah gigi yang dibersihkan bisa ditambah hingga seluruh gigi bisa dibersihkan.
  12. Hentikan proses menyikat gigi ketika kucing masih menikmatinya. Setelah terbiasa diperlukan sekitar 30 detik untuk membersihkan gigi di bagian samping. Anda tidak perlu terlalu merisaukan kebersihan sisi gigi bagian dalam. Sekali-sekali bagian dalam memang perlu dibersihkan. Pembentukan karang gigi pada sisi bagian dalam jauh lebih lambat dari sisi luar.
  13. Hentikan segera proses pembersihan gigi bila kucing mulai terlihat stress. Bila dipaksa, berikutnya kucing akan lebih susah di kendalikan. Berikan penghargaan berupa pujian, belaian atau bahkan makanan kesukaannya bila kucing berlaku baik pada saat pembersihan gigi.


Anjing Jenis Beagle


Anjing jenis Beagle atau biasa dikenal dengan Anjing Pemburu adalah ras anjing terkecil dari famili anjing pemburu yang aslinya berasal dari Inggris. Dalam sejarahnya, anjing ini sering dimanfaatkan dalam berburu kelinci karena memiliki penciuman yang tajam walaupun pergerakkannya tidak terlalu cepat. Pada tahun 1923, populasi Beagle hampir mengalami kepunahan di Inggris karena banyak masyarakat di sana yang tidak lagi menyukai berburu bersama Beagle.

Anjing Jenis Poodle

anjing podle

Pudel atau biasa dikenal sebagai Poodle, adalah anjing yang berbulu keriting. Anjing ini sering dikonteskan karena bulunya yang panjang dan mudah dipotong sesuai selera. Pudel memiliki bermacam warna seperti hitam,putih dan juga coklat.

Anjing Jenis Chow Chow


Anjing jenis Chow Chow adalah salah satu jenis anjing tertua didunia yang berasal dari China. Kaki anjing ini sedikit bengkok sehingga pada saat lari sedikit kaku. Anjing ini memiliki karakter yang jinak, sopan, serius, dan loyal terhadap majikannya. Umur hidup Chow Chow 9–15 tahun , dan sekali melahirkan anak biasanya 5 ekor.

Anjing Jenis Shiba Inu

Shiba Inu juga berasal dari Jepang. Shiba Inu termasuk jenis anjing unggulan. Shiba Inu sudah ada sejak zaman kuno.Shiba Inu merupakan satu-satunya tipe anjing berukuran badan sedang sehingga populer sebagai anjing peliharaan. Pemelihara anjing di Jepang didata 80% memelihara jenis anjing Shiba Inu.

Hasil analisa DNA membuktikan bahwa Shiba Inu merupakan anjing ras yang "paling primitif" dan paling tua. Sebagian besar penggemar mengatakan Shiba Inu yang memiliki ciri-ciri khas anjing zaman Jomon seperti bentuk tubuh yang berotot, riang dan lincah bergerak, sifat awas dan berhati-hati seperti anjing liar dan kepercayaan yang kuat terhadap majikan.
© 2013 - 2014 Pet Center - All Rights Reserved - Protected by DMCA
Modified by Nanan Setiana
Back to Top